Pages

Friday, 28 March 2014

Madre: Kumpulan Cerita


Judul: Madre
Penulis: Dee/Dewi Lestari
Genre: romance
Bahasa: Indonesia
Penerbit: Bentang Pustaka
Halaman: 162
Cetakan: Pertama, Juli 2011
ISBN: 978-602-8811-49-1

Madre dari 13 prosa dan karya fiksi, Madre merupakan kumpulan karya Dee selama lima tahun terakhir. Untaian kisah apik ini menyuguhkan berbagai tema: perjuangan sebuah toko roti kuno, dialog antara ibu dan janinnya, dilema antara cinta dan persahabatan, sampai tema seperti reinkarnasi dan kemerdekaan sejati.

Buku Dee yang pertama saya baca. Saya sudah dengar nama penulis ini berlalu-lalang di dunia baca-membaca, tapi saya memang bebal jika masalah penulis mainstream Indonesia. Butuh usaha meyakinkan diri secara mendalam atau tuntutan sosial agar saya mau membaca buku-buku dari penulis mainstream Indonesia.

“Apa rasanya jika sejarah kita berubah dalam sehari? Darah saya mendadak seperempatTionghoa, nenek saya seorang penjual roti, dan dia, bersama kakek yang tidak saya kenal, mewariskan anggota keluarga baru yang tidak pernah saya tahu: Madre.”
Bagi saya, Madre itu...pretentious. Muluk. Sesuatu yang gak bisa pahami. Rasanya seperti membaca komik tentang masak-memasak dengan hiperbola satu atau dua poin di bawah hiperbola Yakitate Japan. Setidaknya Yakitate Japan menghibur dengan guyonanannya sedangkan ini, saya malah merasa membaca sesuatu yang mungkin bukan di Indonesia. Seakan itu dunia lain. Memang saya sih orang desa dari timur Jawa, gak ngerti roti-rotian karena bagi saya nasi itu No. 1. 

Btw, guyonan di novel ini jayus sehingga saya harus ketawa. Seperti guyonannya Adachi Mitsuru di komik-komik yang dia buat. Dan sungguh, itu pujian.

Tokoh utama yang rasanya selalu terobsesi dengan kebebasan, begitu lucu jika ditawari cinta di hadapannya. Tokoh utamanya yang sering takut sama komitmen membuat saya senyum-senyum sendiri sekaligus tepok jidat, apalagi kasus friendzone di Menunggu Layang-Layang.

Well, 2 bintang untung Madre. Klo dibayangkan dengan teh, not my cup of tea, tapi yah enaklah dibaca :)

Tentang Penulis:

Jadi, karena baca buku ini, saya akhirnya tahu jika Dee sebenarnya dulu adalah penyanyi, masih penyanyi bahkan, di film Rectoverso yang digandrungi anak-anak muda yang larut dalam cinta, dia menyanyikan sebuah lagu. Yang mana? Tentu saja saya tidak tahu :v

Dee yang lahir tahun 1976 telah menulis berbagai karya yang sangat digandrungi seperti Supernova, Rectoverso, Perahu Kertas, dll. Karyanya banyak yang telah penghargaan kepenulisan di Indonesia.

Bagi saya sendiri, gaya penulisan dan penggunaan kata Dee bagus dan bisa saya terima sebagai orang yang jarang sekali membaca karya anak bangsa. Namun, seperti yang sudah yang saya katakan sebelumnya, tulisan Dee begitu terlihat muluk dan jauh dari jangkauan orang seperti saya, sehingga saya sulit bersimpati dengan karakter yang ia buat. Jadi ingat percakapan dengan teman-teman di klub buku Malang jika Ika Natasya malah jauh lebih muluk lagi. Ahem, yah, lain kali saya akan mencoba membaca karya dia yang lain :)
****
Buku ini masuk dalam:
- Lucky No. 14 Reading Challenge: Not My Cup of Tea

No comments:

Post a Comment

sankyu ya (*≧▽≦)