Pages

Friday 28 March 2014

Yang Bertamu Adalah Ilham


Judul: Yang Bertamu Adalah Ilham
Penulis: Tengsoe Tjahjono
Genre: puisi
Penerbit: Sanggar Kalimas Surabaya
Halaman: 96p
ISBN: 978-602-9850-14-7

Tidak banyak buku puisi yang saya baca. Saya ingat, entah kapan, saya membakar semua puisi yang saya tulis ketika masih SMP-SMA bersama dengan poster Kamen Rider Ryuuki. Terlalu banyak kenangan buruk yang dibawa oleh kumpulan puisi tersebut dan saya tidak tau harus diapakan poster Kamen Rider Ryuuki yang merupakan salah satu series tokusatsu yang paling saya sukai.

"Ilham muncul manakala seorang penyair gelisah saat bertemu dengan peristiwa."


Saya tidak lagi menuliskan apa yang saya resahkan di atas kertas, dengan banyaknya media sosial sekarang ini, saya lebih suka melemparkam emoticon marah daripada menjelaskan kenapa saya marah atau sedih. Kadang saya lebih suka menata masalah yang saya temui di kertas khayalan dalam kepala saya dan mengatasi kegelisahan tersebut. Kadang hal itu bisa mengatasi kegelisahan saya, kadang tidak juga.

Tidak banyak puisi yang memeliki kesamaan "causes" yang saya pegang, kumpulan puisi kemerdekaan pun mungkin akan jatuh nilainya ketika saya menyadari apa arti kemerdekaan suatu negara sebenarnya. Termasuk juga dengan kumpulan puisi karya Tengsoe Tjahyono ini. Perasaan saya hanya tergugah ketika saya membaca puisi-puisi tentang Jakarta.....dan kucing. Tiga tahun saya di sana, suatu hari saya merasakan rasa sesak, tak bisa bernapas, seakan yang saya hirup adalah H2O bukan O2, entah karena memang saat itu lembab bukan main atau memang saya lagi gelisah ingin cepat pulang ke Malang.

"Ini jalan bebas hambatan, kenapa aku terkurung dalam
gemruruh asap dan gelap
mungkin tidur lebih bijak, mematikan waktu dalam senyap
dan pada esok sebuah tubuh rebah di terminal blok M"

dan tentu saja salah satu bait puisi yang menyebut kucing

"Seekor kucing membangkai di jalan, digilas roda bajay
Lalu seekor lagi mengeong di bawah meja makanmu dalam
beludru bulu yang wangi
Dan, aku tak mampu lagi bertanya sebab pasti absurd
jawabnya!"

heh.

Well, dua bintang :)

2 comments:

  1. weh...cuman dua bintang aja :D puisi itu emang cocok2an yak... nggak semua juga sesuai mood dan selera kita pas baca hihihi

    ReplyDelete
  2. kenapa poster ryuki-nya ikut dibakar? :(

    aku juga paling suka kamen rider ryuki di antara kamen raider lain. Ceritanya paling bagus. Ahh...ren akiyama :')

    ReplyDelete

sankyu ya (*≧▽≦)